Jumat, 12 April 2013

Kasus Detektif 3 | Februari Kelabu



Pagi itu tanggal 21 Februari 1927 terjadi kehebohan di hotel Cipunaga. Ternyata sang direktur hotel bernama RizalSeptian (RS) baru saja dibunuh oleh salah seorang tamu yang menginap.

Mayat RP ditemukan mati karena lilitan tali di lehernya. Namun, yang aneh adalah posisi mayat yang berada di antara sobekan-sobekan tanggal kalender, dari mulai tanggal 20 sampai 27 Februari. Bahkan di genggaman tangan kanannya juga terdapat satu lembar tanggal kalender, yakni 28 Februari. Sehingga yang tergeletak tepat di samping kanan tangan kanannya adalah sisa kalender yang belum dirobek, yaitu tanggal 1 Maret.

Polisi akhirnya mengumpulkan para tamu yang kebetulan hari itu menginap. Kebetulan waktu itu hanya ada 5 orang tamu yang menginap. Berikut adalah nama-nama mereka dan alasannya menginap di hotel Cipunaga.

1.    Firman Juliansyah, sedang mewawancarai beberapa tokoh masyarakat mengenai premanisme di daerah sekitar hotel.
2.    Dina Martina, sedang dalam acara panjat tebing di bukit dekat hotel.
3.    Andi Febriansyah, sedang menjual peralatan tukang seperti palu, obeng, pisau, bor, dan lain-lain di daerah sekitar hotel.
4.    Agustinus Medah, sedang dalam perjalanan menuju Surabaya, karena kemalaman di jalan maka ia menginap di hotel ini.
5.    Desi Suminarti, sedang membuat dokumentasi daerah hijau di sekitar hotel, karena ia adalah seorang fotografer profesional.

Setelah diinterogasi, ternyata mereka semua sudah lama kenal dengan RS dan masing-masing punya masalah pribadi. Karena waktu perkiraan kematian sekitar jam setengah 3 pagi di waktu para tamu sedang tidur, maka semua tamu tersebut tidak punya alibi.

Polisi meyakini bahwa sobekan tanggal kalender yang berserakan dan yang digenggam mayat adalah pesan kematian yang menunjukkan identitas si pelaku. Nah, dapatkah Anda menemukan siapa pelakunya lebih dulu sebelum Polisi?

Temukanlah siapa pelaku pembunuhan RS dengan petunjuk yang terdapat di TKP!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar